Friday, September 22, 2006

Perbedaan


Dear kawan,
penutup kepala menjadi banggaan diri seorang militer,
badan terlatih memanggul senjata menjadi daya tarik seorang militer,
tanda jasa terpampang menandai negara menghargai seorang militer,
pola pikir padat karya dan praktis membuat dirinya bersemayam di makam pahlawan.

Dear kawan,
apa itu yang menjadi cita - cita setiap insan indonesia?
tidak salah kalau membaktikan diri kepada negara.
tidak salah kalau negara membaktikan diri kepada penghuni.
tetapi salah kalau mereka langsung membaktikan diri kepada bedil
terpampang, dan sangkur terhunus seolah itu menjadi jawaban setiap:
yang menentang, yang beda pendapat, yang berinteraksi dengan intelektual.

Dear kawan,
lupakah mereka serangan umum sebelas maret?
lupakah mereka terhadap pembelian pesawat dari tanah rencong?
lupakah mereka terhadap bendera merah putih yang belom di rajut oleh fatmawati?
mereka siapa? mereka sama dengan kita.
Tetapi tempat bersemayam disaat sang khalik memanggil adalah
mereka tidur dalam makam pahlawan, sedangkan kami terbakar dalam kuburan masal.

Monday, September 18, 2006

Bodok satu


Dear kawan,

Tionghoa dengan permasalahannya membawa bangsa ini kembali ke tangan imprealist.
Mata sipit telah menjadi khas diriku,
Kulit sawo matang telah menjadi jati diri ku,
Sifatku membumi,
Alasanku merajut keheningan asimilasi dan harmonisasi.
Keadaan memperihatinkan membawaku dalam keadaan yang tak terarah,
arah dan darah yang melahirkan ide ini untuk terus berjuang menggapai masa depan lebih
awal.

Dear kawan,

aku hanya bagian dari rerumputan yang diinjak,
nafasku penghisap keadaan yang tidak lepas dari polusi,
jantungku hanya pepompa darah - darah kehidupan.
tetapi itu lahiriah diriku sebagai mahluk hidup.
yang hanya ingin berguna untuk kehidupan ini.

Saturday, September 09, 2006

Lesehan


Kemelaratan dan kesulitan menjadi product yang langka bagi sekelompok manusiaTatapan bengis menghardik bulu roma.
Lesahan menjadi pilihan bagaimana menikmati makanan yang disajikan untuk sekedar melepaskelaparan.
Pantat menjadi kebal yang diperuntukkan untuk menopang tubuh dan menyelipkan kaki,
Beginilah yang terjadi kawan ...
Bangkitnya emosi untuk membumi diperkenalkan dengan cara menyantap hidangan,
Bangkitnya hasrat untuk membaur diperkenalkan dengan cara menyirih lilitan sirih,
Bangkitnya intelektual untuk menghadirkan kayu rotan pengganti tumpukkan aspal membara.

Perbaikkan


Perbaikkan tidak semua orang bisa menerima,dimata orang nostalgia jauh lebih indah, ketimbang berjalan melewati waktu. Begitu juga ketika melihat masa depan,dimata orang nostalgia jauh lebih menakutkan, ketimbang mengamati apa yang kita bisa perbuat untuk sekarang.
Mereka yang demikian akan menjadi orang tertinggal.tidak bisa membuat perubahan, melainkan hidup dalam masa lalu.Mau sampai kapan kita terus menerus telanjang dan memperhatikanluka2 lama yang menganga hampir setiap hari dihinggapi lalat hijau dengan sampah melekatdisetiap jari2 kakinya.
Setiap partikel dari atom2 terkecil yang membentuk tanah ini, ada lah perubahan dari yang hancur setelah menua. Begitu juga dengan keadaan kawan. Hari ini kita berkelit dan berjelimat bahwa apa yang harus kita lakukankalau terus menerus kita akan punah?Demikianlah orang - orang bodoh mencari celah yang bisa diliat dan dijadikan pegangan "because of you i became like this, etc" tetapitidak dengan orang - orang pintar, apa yang terjadi hari ini akan menjadi sejarah dan akan kuhiasi dengan bunga2 wewangiansehingga tidak tercium baunya tetapi tidak membuat bendanya tertutup oleh kelopak bunga yangberguguran.
Bagai mayat seorang kupu kupu malam yang membusuk,
Kemudian ditaburinya kembang kemboja untuk melawan kebusukkan merasuk.

Tuesday, September 05, 2006

Peterpan dalam diriku.


"...dan mungkin bila nnt kita ketemu lagi ... jangan kau tanyakan lagi..."
barisan kata2 yang sangat indah dan sempat menggoncang dunia artis indonesia dan remaja nya.
Begitu pula dengan kehidupan ini kawan,
hari ini kita bisa bertemu dan berdebat sampai akhirnya saling membumi hanguskan satu sama lain,
pembantaian terhadap tikus yang menggrogoti padi diteruskan kepada sesama manusia.
Hilang sudah jati diri dan hilang sudah daya nalar pada sesama.

Seterik apa pun matahari menyinari dunia, tidak akan sampai membakar dunia dan isinya,
Maha besar sang pencipta tetapi manusia yang hanya bagian terkecil dari ciptaan nya dan tidak
yakin bahwa hanya disini saja dunia yang didiami oleh manusia seperti kita, kog tega2nya darah ini mendidih ntuk saling menghilangkan ras dan etnis di dunia.

Salah dimana ...
Orang berjubah dan berseragam memegang bedil2 penyambung kematian membantai dari mental sampai fisik.

Sunday, September 03, 2006

Sampai kapan

Setiap lampu lampu merah bersinar di ujung simpang,
Selalu kudapati antrian.
Setiap di ujung simpang meyimpul,
Selalu kudapati tepukkan tangan kumal.
Setiap mentari di ujung kepala setia menerangi sudut kegelapan bulan,
Selalu ku dapati kerutan dahi manusia mengamen.

Sampai kapan itu akan berakhir kawan kalau saat ini saja tidak teratasi.

Friday, September 01, 2006

Penantian semu.

Disaat indahnya untaian kata kata diringi senandung nya doa khusuk kepada Nya,
ku roboh dalam 'keindahan' surga dunia.
Disaat teraturnya nafas menghampiri organ - organ tubuh,
ku tegar menyingsing sang fajar .

Menatap mentari di ujung bukit rindangnya diantara himpitan ranting semak dan belukar,
ku rasakan kepengetan berubah menjadi keteraturan hidup.
Menatap himpitan pilar pilar kehidupan terpancang kuat di bumi,
ku rasakan seribu tahun rasanya ingin ku tambahkan umur.
Hanya untuk melihat keindahan yang sama ...

Bermimpi keselarasan terjadi ... bersenandung dalam kegelapan yang berubah menjadi terang
Suci nya anak perawan melawan harumnya bunga - bunga kehidupan.

menanti yang telah terjadi untuk terulang ... meninggalkan yang telah menjadi catatan.
... inilah kehidupan kawan ... pada sesungguhnya tidak akan pernah sama dengan hari kemarin dan tidak akan terjadi lagi di hari esok.