Jeritan tangisan mu mewarnai pedihnya cintamu pada ku.
Derai air mata mu mengundang rindu pada ku.
Sampai lapisan terakhir lutut ini,
bersujud menyeret pilar bumi akan kulakukan.
Membelah empat samudra sekaligus,
akan ku usahakan hanya untuk
menyebut untaian kata 'Aku cinta padamu'
O Perawan berbagilah sedikit
hati mu pada perjaka bodoh ini
untuk menjalani hidup dengan penuh cinta.
Wednesday, October 10, 2007
Tuesday, October 09, 2007
Kebahagian yang senantiasa bersemi
Disaat cinta tidak pernah tau dimana
dia harus tumbuh
disanalah akan memunculkan cinta yang
murni
Disaat cinta harus memilih arahnya
disanalah akan memunculkan kerinduan
akan makna cinta sebenarnya
Perpisahan dan pertemuan hanya bagian
dari cinta itu sendiri
yang mewarnai kehidupan percintaan
dua insan manusia
menunduk demi cinta
merendah demi cinta
akan membuahkan penderitaan akan cinta
yang membawa kenikmatan akan cinta itu
juga
segala pengorbanan demi cinta dan
atas nama cinta hanya berakhir pada
kebahagian yang senantiasa bersemi
di surga dan neraka
dia harus tumbuh
disanalah akan memunculkan cinta yang
murni
Disaat cinta harus memilih arahnya
disanalah akan memunculkan kerinduan
akan makna cinta sebenarnya
Perpisahan dan pertemuan hanya bagian
dari cinta itu sendiri
yang mewarnai kehidupan percintaan
dua insan manusia
menunduk demi cinta
merendah demi cinta
akan membuahkan penderitaan akan cinta
yang membawa kenikmatan akan cinta itu
juga
segala pengorbanan demi cinta dan
atas nama cinta hanya berakhir pada
kebahagian yang senantiasa bersemi
di surga dan neraka
Tetapi tetap saja memakan korban.
Pengabdian seorang tua pada langit.
Terwujud dalam keadaan damai yang paling damai.
Tumbuh dalam hati dan meninggalkan sang penghuni surga sendirian.
Tangisan perawan menembus langit ketujuh.
Para janda dan yatim memilukan hati yang paling dasar.
Inilah kenyataan kawan.
Setiap tahun tidak melepaskan diri dari menjalani ritual.
Memohon pengampunan pada Sang Khalik.
Mengingat perintahnya dan menjalankan nya atas nama nurani.
Tetapi tetap saja memakan korban.
Terwujud dalam keadaan damai yang paling damai.
Tumbuh dalam hati dan meninggalkan sang penghuni surga sendirian.
Tangisan perawan menembus langit ketujuh.
Para janda dan yatim memilukan hati yang paling dasar.
Inilah kenyataan kawan.
Setiap tahun tidak melepaskan diri dari menjalani ritual.
Memohon pengampunan pada Sang Khalik.
Mengingat perintahnya dan menjalankan nya atas nama nurani.
Tetapi tetap saja memakan korban.
Saturday, October 06, 2007
Membela kewibawaan NKRI
Berjayalah Angkatan bersenjata Republik
Indonesia.
Dengan tegap kau ber siap diri didepan
merah putih.
Mempertaruhkan jiwa raga hanya untuk
satu komitmen 'NKRI adalah harga mati'
Dengan perangkat pendukung yang sangat
terbatas.
Dengan kesejahteraan yang sangat
dibatasi.
Tidak perduli hujan badai
Tidak perduli anak istri mengais
Kau maju di depan garis depan
Membela kewibawaan NKRI
Indonesia.
Dengan tegap kau ber siap diri didepan
merah putih.
Mempertaruhkan jiwa raga hanya untuk
satu komitmen 'NKRI adalah harga mati'
Dengan perangkat pendukung yang sangat
terbatas.
Dengan kesejahteraan yang sangat
dibatasi.
Tidak perduli hujan badai
Tidak perduli anak istri mengais
Kau maju di depan garis depan
Membela kewibawaan NKRI
Subscribe to:
Posts (Atom)