Monday, September 18, 2006

Bodok satu


Dear kawan,

Tionghoa dengan permasalahannya membawa bangsa ini kembali ke tangan imprealist.
Mata sipit telah menjadi khas diriku,
Kulit sawo matang telah menjadi jati diri ku,
Sifatku membumi,
Alasanku merajut keheningan asimilasi dan harmonisasi.
Keadaan memperihatinkan membawaku dalam keadaan yang tak terarah,
arah dan darah yang melahirkan ide ini untuk terus berjuang menggapai masa depan lebih
awal.

Dear kawan,

aku hanya bagian dari rerumputan yang diinjak,
nafasku penghisap keadaan yang tidak lepas dari polusi,
jantungku hanya pepompa darah - darah kehidupan.
tetapi itu lahiriah diriku sebagai mahluk hidup.
yang hanya ingin berguna untuk kehidupan ini.

No comments: