Thursday, May 29, 2008
Tetapi yang kutau, aku setia pada negeri ini.
Ketika waktu terasa senja
Waktu berganti,malam pun menjelang
Tidak terasa tanah ini kuinjak selama ratusan tahun.
Bermata sipit dan berkulit kuning bukan lagi ciri khas ku.
Sawo matang katanya.
Rasanya baru kemarin soekarno berpidato didepan orang banyak
kalau Indonesia telah merdeka.
Mengkumandangkan dasar negara.
Mengibarkan bendera sang pusaka.
Tidak tahu apa arti yg diingikannya.
Tetapi yang kutau, aku harus setia pada negeri ini.
Steeve haryanto souw
Senayan 29 may 2008
Monday, May 19, 2008
Menghadirkan nisan bertuliskan pahlawan reformasi.
Senja telah tiba
Awan meliputi keheningan di tengah hutan beton berjajar.
Jeritan nya masih terasa disaat hingar bingar bunyi ledakan terjadi
Menggaung membinasakan anak manusia.
Anak manusia yg akan menjadi anak bangsa
Menopang almamater menghadirkan kesegaran dalam demokrasi Pancasila
Tewas diterjang timah panas.
Jasadnya kini membumi
Menghadirkan nisan bertuliskan pahlawan reformasi.
Awan meliputi keheningan di tengah hutan beton berjajar.
Jeritan nya masih terasa disaat hingar bingar bunyi ledakan terjadi
Menggaung membinasakan anak manusia.
Anak manusia yg akan menjadi anak bangsa
Menopang almamater menghadirkan kesegaran dalam demokrasi Pancasila
Tewas diterjang timah panas.
Jasadnya kini membumi
Menghadirkan nisan bertuliskan pahlawan reformasi.
Friday, May 16, 2008
Penghidupan yg baru.
Berabad abad katanya kau di jajah
dibawah bedil kompeni
Benarkah itu?
Berabad abad katanya kau makan dan beranak
di liat ini.Sehingga kau namakan batavia sampai
ke Jayakarta.
Benarkah itu?
Berabad abad katanya kau mencari ongok2 kehidupan
meneteskan keringat untuk setiap jengkal kekosongan
dari perut mu.Sehingga kau katakan aku pribumi
dan kau pendatang.
Benarkah itu?
Boleh lah sedikit ku patahkan tulang tengkorak lehermu
sehingga ku bisa menghentikan pemikiran udang mu itu.
Nusantara ini tidak pernah dijajah oleh kompeni.
Kompeni datang karna tanah in tidak bertuan.
Kalau tanah tidak bertuan siapa pun datang untuk
penghidupan yg baru.
Kelapa gading 16 May 2008
Steeve haryanto souw
dibawah bedil kompeni
Benarkah itu?
Berabad abad katanya kau makan dan beranak
di liat ini.Sehingga kau namakan batavia sampai
ke Jayakarta.
Benarkah itu?
Berabad abad katanya kau mencari ongok2 kehidupan
meneteskan keringat untuk setiap jengkal kekosongan
dari perut mu.Sehingga kau katakan aku pribumi
dan kau pendatang.
Benarkah itu?
Boleh lah sedikit ku patahkan tulang tengkorak lehermu
sehingga ku bisa menghentikan pemikiran udang mu itu.
Nusantara ini tidak pernah dijajah oleh kompeni.
Kompeni datang karna tanah in tidak bertuan.
Kalau tanah tidak bertuan siapa pun datang untuk
penghidupan yg baru.
Kelapa gading 16 May 2008
Steeve haryanto souw
Thursday, May 15, 2008
keimanan yg hakiki melebihi kedinginan ditengah padang es sekalipun.
Dihadirkan pada pilihan
Maju akan menjadi beku dan dingin
berselimut kain kafan.
Mundur akan menjadi tiang garam dimana
akhirat akan menjadi taruhan.
Tidak maju dan tidak mundur
Berdiri ditengah tengah akan
menjadi sebongkah pohon pisang yg
tidak pernah bertunas.
Yang disadari hanya kenistaan yg
harus nya di brangus oleh kucuran
keimanan yg hakiki melebihi kedinginan
ditengah padang es sekalipun.
Kelapa Gading 15 May 2008
Steeve haryanto souw
Maju akan menjadi beku dan dingin
berselimut kain kafan.
Mundur akan menjadi tiang garam dimana
akhirat akan menjadi taruhan.
Tidak maju dan tidak mundur
Berdiri ditengah tengah akan
menjadi sebongkah pohon pisang yg
tidak pernah bertunas.
Yang disadari hanya kenistaan yg
harus nya di brangus oleh kucuran
keimanan yg hakiki melebihi kedinginan
ditengah padang es sekalipun.
Kelapa Gading 15 May 2008
Steeve haryanto souw
Nisan yg kuanggap sebagai persembahan terakhir dari nya pada dunia
Ketika kubaca bk tentang riwayat seseorang
terdesir rasa ingin sepertinya.
Ketika kucoba jalani seperti apa yg seseorang
tersebut lakukan tersirat dirinya bukan lah diriku.
Diri ku adalah diri ku
Diri nya adalah diri nya
Kusadari tetapi tidak mampu kutandingi
Bahwa mereka hidup di jaman yg bisa
Kulihat banyak kemudahan dan kesulitan.
Aku bisa melihatnya dengan mudah diatas kertas
Disaat menjalani tanpa suara
Tanpa ada seorang pun yg menulis tentangnya
Mungkin kah namanya senantiasa terukir diatas
nisan yg kuanggap sebagai persembahan
terakhir dari nya pada dunia?
Kelapa Gading 15 May 2008
Steeve haryanto souw
terdesir rasa ingin sepertinya.
Ketika kucoba jalani seperti apa yg seseorang
tersebut lakukan tersirat dirinya bukan lah diriku.
Diri ku adalah diri ku
Diri nya adalah diri nya
Kusadari tetapi tidak mampu kutandingi
Bahwa mereka hidup di jaman yg bisa
Kulihat banyak kemudahan dan kesulitan.
Aku bisa melihatnya dengan mudah diatas kertas
Disaat menjalani tanpa suara
Tanpa ada seorang pun yg menulis tentangnya
Mungkin kah namanya senantiasa terukir diatas
nisan yg kuanggap sebagai persembahan
terakhir dari nya pada dunia?
Kelapa Gading 15 May 2008
Steeve haryanto souw
Wednesday, May 14, 2008
Malah sekarang kau belai dengan belati sekaligus kau binasakan.
Disaat ku berdiri bertelanjang kaki
kurasakan panas alas merambah hingga ujung kepala.
Itu hanya kaki kita kawan
dimana tercipta sebagai penopang organ diatasnya.
Bayangkan kalau panas alas tersebut adalah timah yg dibungkus dalam
lempengan baja yang merambah dengan paksa di ujung kening kita.
Bukan lagi kekakuan yg terjadi melainkan
kenistaan atas kemanusiaan yg telah ter gulir.
Berhentilah menjilat wahai pemegang timah panas.
Rakyat mu sendiri yg ku jejali dengan benda itu.
Rakyat yg seharusnya kau bela
Rakyat yg seharusnya kau bina
Malah sekarang kau belai dengan belati sekaligus kau binasakan.
kurasakan panas alas merambah hingga ujung kepala.
Itu hanya kaki kita kawan
dimana tercipta sebagai penopang organ diatasnya.
Bayangkan kalau panas alas tersebut adalah timah yg dibungkus dalam
lempengan baja yang merambah dengan paksa di ujung kening kita.
Bukan lagi kekakuan yg terjadi melainkan
kenistaan atas kemanusiaan yg telah ter gulir.
Berhentilah menjilat wahai pemegang timah panas.
Rakyat mu sendiri yg ku jejali dengan benda itu.
Rakyat yg seharusnya kau bela
Rakyat yg seharusnya kau bina
Malah sekarang kau belai dengan belati sekaligus kau binasakan.
Ketika ku harus menunggu semestinya aku hanya duduk terpaku.
Ketika ku harus berdiri semestinya aku tidak melangkahkan kaki.
Anak kami turun kejalan dengan mental baja menghardik ketidak adilan dalam kurungan orang2 bersahaja.
Sekarang mereka telah terbujur kaku Bermandikan kembang penabur diatas altar. Tanpa sepasang canting keadilan yg bisa kusampaikan.
Selamat jalan anak2 ku semua Sepuluh tahun sudah ku lewati
tanpa setitik pun aku menyerah mengharap keadilan yg belum terhadirkan.
Kelapa Gading 14 May 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)