Saturday, July 29, 2006

8:36 PM 7/29/2006

Hingar bingar deru kendaraan memanaskan suasana terik gunung sahari raya.
kendaraan ku adalah bagian mereka juga.
'Ya ... merah' 'Paling males d kalau harus nunggu hijau'

Pengelihatan menerawang gedoeng gedoeng toea sepanjang jalanpaser baroe.
Indah sekali, seolah menantang perubahan zaman dan tahun.
Satu persatu pengemis lantah menghampiri kendaraan.
Lagi kulihat pengemis chinesse saling menopang tangannya untuk meminta sedekah.

Hati kecil ku berkata 'apa yang bisa kuambil dari sisi positifnya?'
Mungkin ini menjadi gambaran di mata public bahwa tidak semuanya
tionghoa indonesia adalah kaya raya, berlimpah giro - giro check pembayaran gaji bawahannya.
Mereka juga ada yang terlantar,
mereka ada juga yang ditinggalkan oleh kenikmatan seperti itu.

Mudah2an dia menjadi monumen sejarah bergerak dan hidup bhw
kami semua sama,

SAMA -SAMA 'BABU' KEHIDUPAN

Thursday, July 27, 2006

5:39 PM 7/27/2006
--------------------
Ulangtahun ?
Bertambah lagi usia badan ini meniti teriknya kehidupan.
Berkurang pula waktuku berada di dunia ini, untuk terlahir kembali.

Waktu terus berjalan tanpa kompromi,
Menghalau anak manusia tuk menjauh dari nya.
Menyingsing matahari pagi hangat itulah cita2 setiap insan kehidupan.

Meninggalkan jejak yang terlihat dan membuat jejak baru lagi adalah
yang terindah dari seorang manusia, bagian terkecil dari apa yang
di ciptakannya.

Selamat Ulangtahun tubuh yang dinamakan Steeve Haryanto.
Terlahir oleh kamma mu, terlindung oleh kamma mu sendiri.
Perbanyaklah perbuatan baik, buatlah berdana menjadi bagian yang
tidak pernah terelakkan dalam setiap langkah mu.

Wednesday, July 26, 2006

9:23 PM 7/26/2006
tidak ada bedanya disaat kita telanjang,
tidak ada bedanya disaat kita tertidur.
tidak ada bedanya disaat kita makan disaat kita lapar dan haus.
kemudian apa yang meng kotak kotak an manusia dalam hidup?

intelectual hanya bagian dari adrenalin manusia,
intelectual hanya bagian dari ketakutan manusia atas bahaya diluar kuasanya.
intelectual hanya bagian dari kepiawaian manusia,
kesanggupan manusia menerpa badai kehidupan yang sesungguhnya adalah
intelectual yang sesungguhnya.

Friday, July 21, 2006



8:07 AM 7/20/2006
-------------------------
Bencana kembali menyapa terundang oleh kecongkakkan manusia
penguasa daratan.
Janda kembali bertambah, yatim kembali meratap.
Pasangan baru berubah menjadi mayat hidup meyaksikan
hati nya terkubur pasir dan gemulung ombak.

Dua kali lebih kudengar berita bencana tanpa pamit berpergian.
Jawa tengah kembali menangis,
Semua porak poranda,
Penguasa kembali diserapa

Wednesday, July 19, 2006



8:09 AM 7/19/2006
-----------------
Hingar bingar luapan kegembiraan tertuang dalam penegasan
Undang - undang kewarganegaraan RI July kemarin.
Haru berhimpit sesak nafas menyaksikan bagaimana
mereka saya dan anda semua yang selama ini hidup dalam
garis birokrasi kebusukkan negara bisa menarik nafas lega.

Pemungkiran adanya etnis di negara ini bukan hanya terjadi
di negara ini, melainkan di setiap lahan yang tandus maupun
subur.
Tidak ada sesungguhnya pemilik dari lahan ini,
Tidak ada sesungguhnya awal dari kehidupan ini,
Yang ada adalah kesamaan ketidak ada an dari yang tidak kekal.

Membangkitkan yang mati tidak membuat dunia ini menjadi lebih baik
hanya untuk bersaksi.
Menidurkan yang tidak mati juga tidak membuat dunia ini menjadi aman
hanya untuk menenangkan.

"Let the time decide what is the best for us"

Monday, July 17, 2006


12:54 PM 7/17/2006

Kebingungan menghimpit.
Rasanya penuh dengan dilematis.
Kehimpitan akan masa depan yang lebih baik rasanya
hampir membuat badan ini letih mengarungi keluasan
samudra kehidupan.

Ya Tuhan yang maha esa,
akankah waktu cukup untuk ku merintis masa depan
yang lebih baik untuk keluarga ini.
Membuka paradigma,
membuka keleluasaan yang indah.

Ingin rasanya ku teriak menghampiri
kemurkaan bathin ini.
Ingin rasanya ku buang seluruh nafas
yang tersisa menghamburkan problema terhubung waktu.

Bisakah aku setia kepada satu pasangan yang setia.
Bisakah aku mendekap padanya.
Pertanyaan yang tidak prnah terjawab disaat dirinya menghampiri
dengan jubah kerinduan dengan hati yang tidak berdosa.

Perantauan tetap perantauan ...
Lari dari satu pelukan ke pelukan lain tanpa menemukkan
kehangatan dalam kerinduan kehangatan.
Menggembol beban kerinduan manusia dari seorang lelaki
Menggembol keinginan bercampur birahi.

8:04 AM 7/17/2006
Keberadaan di tengah kehangatan membuat hati ku hilang.
Kehilangan kendali dan rasional,
yang terjadi hanyalah keceriaan tanpa saringan.Mungkin inilah keindahan yang bisa didapat olehku
disaat penumpukkan cita - cita bercampur menjadi satu
tanpa dapat menopang diri untuk suatu pelaksanaan.
Sejenak kubayangkan begitu indahnya hidupku disaat
semenit aku berpikir tanpa ada pemikiran.
Rasanya lebih ringan melangkah dalam hidup sampai syarat - syarat kehidupan manusia terjawab semua



Saturday, July 15, 2006

4:01 PM 6/11/2006
Cideng tujuh enam
------------------------
Bergulirlah gumpalan karet hitam menuju cideng tujuh enam,
Suasana terik setia menemani langkahku,
Sepulang menggembleng intelektualku tanpa berpikir lagi langsung ku pecut badan ini,
Kurang setengah jam ku telah tiba, khawatir jam karet juga kebiasaan kawan - kawan se mindset.
Dugaanku salah, mereka da tiba sejam sebelumnya.
Kedatanganku disambut dengan jabat tangan dingin tak dikenal,
Hanya satu wajah yang mengatakan 'ini dia kawan seperjuanganku'.

Satu demi satu telah tiba tepat waktu,
Luar biasa angkatan muda tidak terlambat.
Kemajuan disiplin yang tidak terdengar.
Memasuki 'demokrasi room' ,
Tercuat kebiasaan buruk ku.
Ternyata tidak ada yang sejalan dengan hobbyku.

Ketika berkumpul dari kalangan usia yang relatif hidup dalam kesederhanaan,
Satu persatu intelektual di pertanyakan.
Terbukti memutihnya rambut tidak menjamin manusia telah mencapai titik tertinggi dalam intelektual.
Terbukti hitamnya rambut tidak berarti tertinggal perubahan zaman sehingga tidak tahu budaya.

Guliran pengeras suara menghampiri satu persatu individu,
Dari mulai yang wawasannya hanya melihat tionghoa indonesia dengan sejuta kenangan indah
semasa sukarno,
Sampai dengan tionghoa yang bermodal tiga nama saja.
Tidak terasa hidang an malam telah disantap sejam yang lalu,
sampai pada akhirnya saya sepakati bahwa persoalan tionghoa bukan hanya
tionghoa semata tetapi ada hal yang mendasar, yakni Human Rights.

Kita terlahir dengan kulit kuning dan bermata sipit bukan berarti kita
adalah pecinta RRT tetapi kita adalah WNI.
Kita ada karna itu NKRI terlahir.
Kalau tidak ada kita, apa NKRI lahir? Tidak kawan.
Mereka hanya bagian dari tanah kosong dengan hutan tembakau melilit daratan.

Kita manusia, kita ciptaan 'Yang kuasa', kita sama.
Jadinya memperjuangkan penegakkan ham akan mendokrak keberadaan kita secara otomatis.
Tegakkan ham adalah intinya.
5:06 PM 6/16/2006
Anak Cina
-------------

Perut ku tiba2 berbunyi '...lapar...lapar...'
memaparkan kebutuhan biologis akan badan jasmaniah ini.
'Baiklah' jawabku dalam hati.
Kenikmatan ku memuaskan bathin ini akan sejarah kota tua membawa ku
kembali ke zaman kapitan china berada waktu itu.

aku tahu tempat makan yang paling enak di daerah kota tua tetapi
tidak membuat kita melarat setengah bulan.
'Mie dua,satu pake pangsit satu pake bakso, minumnya tehbotol dingin sekali ye'
Lima belas menit selesai dihidangkan,'its all yours' mungkin seperti itu kata
pelayan setengah remaja berkulit gelap.

Luar biasa nikmatnya kawan.Berdua kawan seper hobby an menikmatinya.
'...begini nasib jadi bujangan kemana mana ... '
'Wak lagunya koesplus neeh.'...respon spontanku,
meliriklah mataku kearah getaran senarnya.
'Ya Tuhan! dia CINA!'
Jantung berhenti sejenak terasa.
Mata tidak berkedip kurasa.
Guratan kening mengerut kebawah dahi.
'Anak cina' terus berkata dalam hatiku.

Hatiku menjerit.Menangis tanpa henti.Serentak 'hisapan' mie ku hentikan.
Dia mengais rezeki diterik matahari ditengah diskriminasi negara ini.
Benarkah negara telah berubah terhadap mereka?
Aku rasa demikian.

Tetapi bagi yang menjadi korban tempo doeloe?
Apa mereka bisa bangkit lagi?
Membangun kembali rumah mereka yang hancur dalam SBKRI?
Mengakui kewarganegaraan mereka dengan KTP gratis?
GILA! Mereka juga manusia, mereka mempunyai keturunan.
Mungkin sekarang orangtua mereka da meninggal,
Bagaimana dengan anak mereka yang ditinggal?

Negara mau mengakui nya sebagai kesalahan dimasa lalu?
Negara cukup malu kawan untuk mengangkat mereka kepermukaan negeri ini.
Lantas siapa yang membantu nafas mereka?
Lagi lagi cina yang berbuat untuk cina.Mereka terlalu haram untuk menyentuh
anak cina.walau mereka seiman.

Friday, July 14, 2006

Saya tidak tahu apa itu budaya tionghoa
Saya tidak tahu apa itu tionghoa
Saya lahir di tanah ini, itu yang saya tahu
Saya bisa melihat kedua orangtua saya, itu sudah cukup.
Orangtuaku tidak mampu menyekolahkan ku,
Orangtuaku lahir dalam kemelaratan.kami hidup di kota "malang" terbelakang.
Yang kutahu, aku harus mencari nafkah dalam sampah buangan sekedar membuat
dahaga ini hilang.

Apa itu agama tionghoa?
Apa itu norma2 tionghoa?
Apa itu G30S/PKI?
Apa itu SBKRI?
Apa itu PP10/1958?
Yang kutahu nasihat orangtua yang tidak akan pernah kulanggar.

Rambutku sekarang da memutih,
Kulitku berkerut kehitaman.
Aku sama dengan warna sawo matang.
Kebiasaanku adalah menulis.
Apapun yang kurasakan akan kuukir dalam bathin dan kugores kertas putih.

Serta merta gong berbunyi
'WNI yang masih tiga nama harus balik nama! atau berarti PKI'
'Ganyang cina! ... Ganyang cina!'
... seperti wayang orang dalam beraksi.Seperti guyon dalam srimulat.
Semuar siaran radio mengkumandangkan 'pengharaman cina dengan tiga nama'
Apa artinya ini semua?
Apa benar namaku tiga?
Aku pun tidak tahu.
Yang kutahu adalah cara berbakti terhadap orangtua ku dengan mempertahankan nama ini dari noda2 kebusukkan nafsu.
Penayangan batmus kembali digelar dalam agenda kerja penyadaran budaya.
Panas terik menaungi langkah, tidak membuat suram blizt kamera.
Pose dan gaya serta intelektualitas kembali memarakkan suasana.
Terlalu rendah jika kukatakan senyum disaat budayawan tertawa.

Gumpalan logam seakan ikut teriak, disaat segerombolan 'budaya' siberat berhamburan.
Panji - panji warna di kibarkan bertanda pembauran diredam.
Alas kaki mengurangi usia sandal dan sepatu tuannya.
Satu persatu kebesaran penjajah ditelaah demi berkesinambungan.

Kucuran air bukan asal dari mata, melainkan peluh bersimbah.
Udara menipis bukan karna khiamat telah bertuan, melainkan memaksa diri mengikuti hati.
Tetapi bola - bola mata mengusai lingkaran Pelisiran budaya peninggalan.

Beberapa kali terbakar teratur tembakau terpajang di bibir.
Kerapkali ku melihat manusia berdatangan mengantri ulam tempo doeloe.
Rasanya urutan abjad di zaman sekarang tidak mampu mengantri teratur seperti kata hatiku.
Sukses untuk Batmus, jaya di darat dan maya.

Happy ... happy ...
when i stay beside all my friend i feel that no end of this life.
G.Washington said when he declare republic to united state congress that 'there is immortality for human'
Believe it or not, but if i compare with buddhism principle, there is no ending of life for man kind that
still not reached buddha.
where is the feeling of mine?
where is the trust of mine?
Impermanent?
i only hoping everyday that GOD (what ever called)
give me the best things what i did to them (kamma vipaka).