Friday, July 14, 2006

Penayangan batmus kembali digelar dalam agenda kerja penyadaran budaya.
Panas terik menaungi langkah, tidak membuat suram blizt kamera.
Pose dan gaya serta intelektualitas kembali memarakkan suasana.
Terlalu rendah jika kukatakan senyum disaat budayawan tertawa.

Gumpalan logam seakan ikut teriak, disaat segerombolan 'budaya' siberat berhamburan.
Panji - panji warna di kibarkan bertanda pembauran diredam.
Alas kaki mengurangi usia sandal dan sepatu tuannya.
Satu persatu kebesaran penjajah ditelaah demi berkesinambungan.

Kucuran air bukan asal dari mata, melainkan peluh bersimbah.
Udara menipis bukan karna khiamat telah bertuan, melainkan memaksa diri mengikuti hati.
Tetapi bola - bola mata mengusai lingkaran Pelisiran budaya peninggalan.

Beberapa kali terbakar teratur tembakau terpajang di bibir.
Kerapkali ku melihat manusia berdatangan mengantri ulam tempo doeloe.
Rasanya urutan abjad di zaman sekarang tidak mampu mengantri teratur seperti kata hatiku.
Sukses untuk Batmus, jaya di darat dan maya.

No comments: