Tuesday, February 05, 2008

Layaknya barisan baret hijau menghardik bibir dan dubur sang manusia.

Melihat segores senyum di bibir tipis
menepis keraguan akan kemurkaan

Menutupi diri dengan kacamata hitam
menepis keraguan akan kesirikan

Memandang melanjutkan mimpi yg terputus
masih kusanggah akan terjatuhnya peluh

Ingin rasanya kurenggut dan kuhancurkan dalam kepalan tanpa
terbiaskan rasa kemanusian yg manusiawi

Layaknya barisan baret hijau menghardik bibir dan dubur sang manusia.

Jakarta 5Feb08

No comments: